Rabu, 17 September 2008

Tanda Merah di Keningku...

Banyak orang bertanya kepada saya, "kenapa keningmu selalu merah?". Pertanyaan ini membuat saya bertanya juga kepada ibu saya. Jawaban yang diberikan oleh ibu saya membuat saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.....

Kelahiranku tidak seperti kelahiran bayi lainnya pada umumnya. Saat itu 16 November 1989, pukul 6 pagi. Saat ibu saya melahirkan saya, proses persalinan tidak berjalan layaknya kelahiran bayi lainnya. Saat kepala saya keluar dari rahim ibu saya, leher saya terjerat oleh ari-ari ibu saya, ari-ari tersebut sulit untuk dilepaskan, oleh karena itu salah satu bidan yang membantu kelahiran saya bertindak cepat, yakni dengan menekan kening saya agar saya tidak tercekik saat ari-ari ibu saya tersebut dilepaskan.

Hal ini menimbulkan bekas berbentuk jempol pada kening saya, sehingga sampai sekarang kening saya selalu berwarna merah, terlihat terutama saat temperatur panas dan saat saya menangis saat saya masih kecil dulu.

Pernah saya menyesali akan hal tersebut namun setelah mendengar cerita ibu saya, saya benar-benar berterima kasih kepada Tuhan yang bekerja saat kelahiran saya melalui bidan yang menekan kepala saya tersebut. Tanda ini menjadi peringatan untuk saya akan Kasih Tuhan Yesus yang begitu besar terhadap saya.

Tidak ada komentar: